ROHIS(Rohani Islam Sekolah)
Rohis berasal dari kata "Rohani" dan
"Islam", yang berarti sebuah lembaga untuk memperkuat keislaman. Rohis biasanya dikemas dalam bentuk ekstrakurikuler (ekskul). Padahal fungsi Rohis yang sebenarnya
adalah forum, mentoring,
dakwah, dan berbagi. Susunan dalam rohis layaknya OSIS, di dalamnya terdapat ketua, wakil, bendahara,
sekretaris, dan divisi-divisi yang bertugas pada bagiannya masing-masing Rohis
umumnya memiliki kegiatan yang terpisah antara anggota pria dan wanita hal ini
dikarenakan perbedaan muhrim diantara anggota. kebersamaan dapat juga terjalin
antar anggota dengan rapat kegiatan serta kegiatan-kegiatan diluar ruangan.
utama rohis mendidik siswa menjadi lebih islami dna mnegenal dengan baik dunia
keislaman, dalam pelaksanaannya anggota rohis memiliki kelebihan dalam
penyampaian dakwah dan bernyanyi lagulagu islam atau bernasyid, hal itu karena
dalam kegiatannya rohis juga mengajarkan hal tersebut.
Kami anak ROHIS. Akidah kami bersih terhadap hal-hal
yang bersifat magis. Baik itu jimat, wapak, jirim, ataupun keris apalagi
penggaris. Pedoman hidup kami adalah Al Qur'an dan Al Hadits. Kami bukan
kalangan alkoholis. Boro-boro untuk berakohol ria, untuk uang jajan pun kami
masih mengemis.
Ada seorang nenek bernama Sydney Jones yang menuduh
kami radikalis. Padahal kami hanyalah sekumpulan aktivis. Tentunya aktivis
Islam bukannya aktivis sekularis, pluralis, liberalis, apalagi satanis. Kami
hanya dapat berharap mudah-mudahan masyarakat tidak termakan isu tersebut yang
buat kami menjadi miris.
Dandanan kalangan pria kami atau biasa disebut
ikhwan umumnya khas dengan jenggot klimis nan tipis. Sedangkan kaum hawa atau
akhwatnya biasanya terlihat dengan jilbabnya yang terlihat maksimalis. Tapi hal
itu tidaklah mutlak, so santai saja buat para bro n sis.
Kami anak ROHIS. Murobbi kami selalu bercerita
bahwa kami adalah pewaris. Pewaris risalah para nabi dan Rasul dari zaman nabi
Adam sampai sayyiduna Muhammad Saw Al Quraisy. Untuk itulah kami dididik
menjadi pemuda yang loyalis. Loyalis kepada Alloh dan Rasul-Nya serta berlepas
dari paham-paham yang tidak Islamis.
Bukanlah segerombolan selebritis. Yang kerjaannya
update status di jagad virtual agar dibilang eksis. Yang cuman bisa basa-basi
kebaikan share pilu, nestapa, atau apa saja hal-hal yang berbau melankolis.
Buat kami yang terpenting adalah aksi nyata bukan bualan besar yang manis serta
bombastis.
Tongkrongan kami jauh dari kafe, mall, bar, diskotik
ataupun di halte bis. Biasanya kami paling suka duduk di masjid atau juga di
majelis-majelis. Kami selalu menjaga diri kami dari hal-hal yang bersifat
najis. Baik najis jasmani ataupun psikis.
Kami diajarkan untuk dapat bersifat altruis. Dan
membuang jauh-jauh sifat egois. Kami juga diajarkan untuk menjadi golongan yang
mukhlis.Tidak mengharapkan imbalan dari manusia yang sifatnya matrialis.
Walaupun kadang kali uang jajan kami menjadi habis. Tapi, tak apalah yang
penting balasan dari Alloh berupa surga lengkap dengan para bidadari’s.
Karakter masing-masing kami tidaklah sama seperti
halnya kue lapis. Ada yang bawaannya serius, rajin, rapat tidur mulu juga ada,
ataupun yang humoris. Akan tetapi kami juga dibekali ilmu untuk selalu bersikap
idealis. Jangan jadi orang yang pragmatis plus oportunistis. Takutnya malah
jadi orang-orang yang ikut ketularan virus liberalis. Yang kadang kalo ngomong
suka bikin mengkerut alis.
Kami anak ROHIS. Pada kesempatan kali ini kami
ingin mengatakan bahwa kami bukan teroris. Jangan juga mencap kami sebagai
ekstrimis. Hanya di karenakan perubahan tingkah laku kami yang mungkin terlihat
agak lebih agamis. Padahal teroris tulen bin sejati adalah para kaum zionis
bengis rasis dan kolonialis.
Kami juga ditanamkan nilai-nilai zuhud atau bahasa
kerennya adalah askestis. Kami juga menjauhi hal-hal yang sifatnya glamoris.
Kami berusaha untuk sejauh mungkin tidak menjadi kaum borjuis. Karena khawatir
terkena penyakit wahn atau istilah lainnya hedonis.
Kami juga manusia bukannya malaikat yang selalu
tampil perfeksionis. Tak sedikit pula diantara kami yang takluk terhadap godaan
sang iblis. Dan mereka-mereka itu pun episode dakwahnya berakhir dengan sangat
tragis. Yang kalau dituliskan di sini dapat membuat mata menangis.
Beberapa kami juga diberikan bakat berbisnis. Selain
bisnis ada juga yang bakat menulis. Dan tulisan ini dibuat bukan untuk sekedar
narsis-narsis. Ya, ini hanya dibuat sekedar berbagi tentang profil ROHIS.